Wabah Corona Terus Meningkat, Uni Eropa Sarankan Agar Warga Lansia Tidak Keluar Rumah Sampai Akhir Tahun Ini
Wabah pandemi COVID-19 terus meluas ke
berbagai pelosok dunia ini. Sampai dengan saat artikel ini ditulis (15 April
2020), sudah terdapat 2 juta orang yang terinfeksi virus SARS – CoV – 2
tersebut dengan jumlah kematian mencapai 126,000 orang. Dari jumlah tersebut,
mayoritas korbannya merupakan lansia dan mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit
bawaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Kesehatan
Tiongkok ini menemukan bahwa tingkat kematian secara bertahap meningkat seiring
bertambahnya usia. Misalnya, tidak ada kematian di antara anak-anak berusia
sembilan tahun atau lebih muda, sedangkan fatality rate bagi orang berusia
antara 10 dan 39 tahun adalah 0.2 persen. Angka ini meningkat menjadi 3.6
persen pada kelompok usia 60-69 tahun sebelum naik menjadi 8 persen di antara
mereka yang berusia 70 hingga 79 tahun dan 14.8 persen di antara orang berusia
80-an atau lebih tua.
Penelitian ini juga mengatakan bahwa penderita
penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan penyakit pernafasan kronis semuanya
mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi dari rata-rata. Dengan tingkat
penyebaran dan kematian yang juga cukup tinggi, Eropa pun sangat waspada.
Apalagi saat ini, Eropa merupakan salah satu episentrum covid-19 di dunia. Uni
Eropa pun memutuskan untuk melakukan social isolation bagi seluruh
warganya, terutama bagi yang berusia lanjut. Presiden Uni Eropa Ursula von der
Leyen pun menghimbau agar masyarakat yang berusia muda dan produktif untuk
menghindari kontak langsung dengan kaum lansia demi menjaga kesehatan bersama.
Ursula von der Leyen menyadari bahwa situasi yang dialami saat ini memang sulit
dan membebankan banyak pihak, tetapi ia percaya bahwa social isolation
dapat menyelamatkan nyawa para lansia di Eropa tersebut. Social isolation bagi
kelompok usia lansia kemungkinan akan berlangsung sampai akhir tahun ini
atau setidaknya sampai vaksin COVID-19 dapat ditemukan. Secara pribadi, ia
berharap bahwa vaksin dapat ditemukan di akhir tahun ini. Untuk memastikan
bahwa orang-orang dapat dengan cepat divaksinasi, pihak berwenang sudah
berdiskusi dengan produsen-produsen vaksin tentang kapasitas produksi yang dipersiapkan.
Meskipun Indonesia belum ada peraturan yang
mengharuskan lansia untuk mengisolasi dirinya sendiri, tidak ada salahnya bagi
kita semua untuk tetap waspada. Dan ingat, jika Anda memutuskan untuk beraktifitas keluar ruangan, World
Health Organization (WHO)
menyarankan Anda untuk menerapkan social distancing sejauh 1 – 2 meter
dan untuk menggunakan masker. Untuk memenuhi permintaan untuk kebutuhan masker
dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya, PT. Shan Hai Map menjadi supplier produk
masker dan APD lainnya yang bersertifikat dan telah melalui uji tes kelayakan
produk. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk tersebut, anda bisa
menghubungi Christopher (0811 155 0202).
Pemilihan produk APD juga di seleksi oleh
PT. Shan Hai Map, produk-produk dengan standarisasi yang baik dan bersertifikat
asli dipilih sebagai partner kami untuk menyediakan APD yang layak bagai
masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah pabrik asal China yaitu Shenzen
DJ Medical Equipment Co.,Ltd.




Comments
Post a Comment