Mendukung Ekspor APD, Apa Pengaruhnya ke Rantai Industri Tiongkok ?

Baru-baru ini, masker yang diproduksi oleh China mulai dipertanyakan sehingga negara Eropa dan Amerika mulai memprodusi pasokan medis sendiri. Sebenarnya China telah berusaha agar seluruh dunia tergantung pada China untuk pasokan medis, namun nyatanya rantai pasokan APD telah berubah. Apa jalan keluar bagi produsen China, untuk memenuhi kebutuhan APD di seluruh dunia?

Saat China pertama kali dilanda wabah Covid-19, mereka telah memborong semua pasokan medis dunia sehingga pasokan APD di seluruh dunia menjadi semakin sedikit.  China yang merasa bahwa ia harus bertanggung jawab untuk ‘mengganti-rugi’ atas sedikitnya pasokan medis dunia pun bermaksud melancarkanDiplomasi antar China dan negara lain untuk mengatasi pandemi’ dimana China mengekspor masker ke Eropa dan Amerika Serikat dalam jumlah banyak.

Masker buatan China tidak memenuhi standar
Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan bahwa 1.3 juta masker ‘KN 95’ yang diproduksi China gagal memenuhi standar. Mereka menyatakan bahwa  masker ‘KN 95’ yang diekspor ke Belanda tidak mampu menyaring virus. Oleh karena itu, pemerintah memerintahkan agar para pihak rumah sakit segera mendaur ulang 600.000 masker yang baru di impor dari China. Juru bicara kementerian Luar Negeri Ching Hua sudah menjelaskan perihal jenis masker yang diekspor ke China. Masker ‘KN 95’ ada 2 jenis, yaitu KN95 medis dan KN95 non medis. Yang diekspor ke Belanda itu jenis KN95 non medis, tidak untuk digunakan di lingkungan medis, dan di formulir deklarasi bea cukai saat tiba di Belanda juga menyatakan bahwa masker tersebut hanya untuk dipergunakan di lingkungan non-medis. Dia memperingatkan bahwa media Belanda tidak berhak sewenang-wenang menyatakan bahwa kualitas produk China buruk, tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu.

Pasar APD telah melonjak
Untuk memenuhi kebutuhan APD di pasaran, banyak perusahaan China yang telah beralih bisnis mereka menjadi pabrik produksi masker. Menurut data dari versi profesional Enterprise Check, mulai dari tanggal 1 Januari hingga 28 Februari 2020, perusahaan perangkat medis nasional China telah bertambah menjadi 30.000, dimana 3.000 diantaranya memproduksi masker. Perusahaan tekstil dan pakaiaan juga telah banting setir dan memulai produksi masker.

Beberapa netizen menulis di twitter bahwa sebagian besar perusahaan berhenti untuk  beroperasi saat Tahun Baru China. Namun ada sebagian pebisnis yang melihat peluang bisnis penjualan masker, dan merekrut pekerja dan melatih mereka untuk menjahit masker. Pekerja tanpa pengalaman tersebut dibayar segitar 200-300 yuan per hari.
Selain kualitas barang yang dijual, dunia juga khawatir bahwa semakin banyak perusahaan yang beralih bisnis ke produksi masker sehingga mengakibatkan kelebihan kapasitas, serta pemerintah negara tidak menjamin perkembangan masa depan perusahaan.

Dalam hal ini, Xie Tian, seorang professor bisnis dari University of South Carolina, mengatakan di sebuah wawancara bahwa ia tidak tahu kapan titik perubahaan produksi masker akan berkurang secara bertahap setelah wabah Covid-19 hilang. Namun, ia yakin bahwa dunia dipastikan akan kelebihan pasokan masker, dan para pelaku bisnis masker tidak akan mendapatkan untung yang banyak sejak wabah Covid-19 berlangsung. Pertanyaan yang sering dipertanyakan oleh ahli bisnis ini adalah apakah ekonomi dunia masih sehat setelah mengalami resesi? Ekonomi Tiongkok sendiri mengalami kekurangan di berbagai sektor, yang menyebabkan pertubuhan ekonomi menjadi lambat. Perang dagang AS-Cina juga menjadi faktor mengapa ekonomi China mengalami penurunan selama beberapa bulan ini. Ditambah wabah Covid-19 membuat berbagai industri yang berorientasi ekspor juga mengalami penurunan penjualan. Rantai produksi yang mengalami pergeseran juga mengakibatkan 200 juta orang menganggur. Inilah sebabnya mengapa pemerintah China mati-matian memaksa pekerja pabrik untuk tetap melanjutkan pekerjaan mereka.


Alasan utama mengapa China tetap memproduksi masker
Menanggapi status produksi masker oleh perusahaan China, representatif ‘Jianghe Medical Materials Co, Ltd’ mengatakan bahwa perusahaan mereka memproduksi 2 juta masker dalam sehari dan telah mengekspornya ke luar negeri. Pemimpin mereka mengatakan bahwa produksi mereka berjalan normal, bahkan karena pasar APD melonjak, perusahaan memutuskan untuk membuka jalur produksi baru yang memproduksi sekitar 1 juta masker. Representatif perusahaan juga menegaskan bahwa perusahaan tempat ia pekerja telah terdaftar di situs web Food and Drug Administration AS sebagai pengekspor terpercaya. Reporter pun mengunjungi situs web FDA dan menemukan bahwa sejak bulan April tahun 2013, perusahaan tersebut telah berinisiatif memperbaiki sistem pengendalian mutu mereka, dan memberikan laporan tertulis pada manajemen FDA. Selama mereka ingin memperbaiki hal yang dianggap melanggar peraturan sistem pengendalian mutu, dan memberikan bukti yang cukup, itu tidak akan menimbulkan konsekuensi yang lebih besar.

AS merubah kesadaran atas pencegahan epidemi, apakah rantai pasokan juga akan ikut berubah?
Negara-negara Eropa dan Amerika tidak memiliki kebiasaan memakai masker. Sejak wabah berlanjut, orang-orang di negara-negara ini masih jarang memakai masker. Sejak wabah melanda AS dan berbagai negara eropa dan sudah ratusan bahkan ribuan orang tertular, pemerintah di berbagai negara tersebut baru menyarankan masyarakatnya untuk memakai masker.

Ketika kesadaran epidemi AS berubah, permintaan pasar untuk masker mungkin meningkat dalam waktu dekat, tetapi mengingat kualitas masker yang diproduksi di China, rantai pasokan peralatan pelindung diri dapat berubah secara dramatis.

Xie Tian percaya bahwa epidemi ini telah membuat pemerintah negara barat menyadari bahwa sangat berbahaya bagi rantai industri untuk terkonsentrasi di satu negara.

"Jadi sekarang Amerika Serikat membutuhkan rantai industri farmasi untuk meninggalkan Cina dan kembali ke Amerika Serikat melalui kebijakan nasional, saya pikir negara-negara lain akan mulai memproduksi masker di waktu yang dekat. Negara negara di seluruh dunia tidak mungkin hanya mengandalkan China”.

Xie Tian juga menambahkan bahwa tidak hanya rantai industri obat-obatan dan APD yang mengalami pergeseran, tetapi rantai industri lainnya secara bertahap juga ikut berubah.

Semenjak wabah virus corona baru menyebar, China menjadi salah satu pemasok kebutuhan masker dan APD lainnya dengan kemampuan kapasitas jumlah produksi yang sangat banyak setiap harinya. Hal ini juga tentunya menjadikan China untuk bisa mengekspor produksi masker mereka ke berbagai negara terutama yang ke berbagai negara yang baru saja terkena pandemi ini. Namun perlu diperhatikan juga setiap negara seperti Amerika dan Eropa memiliki syarat dan sertifikasi tertentu bagi produk China yang dirasa layak digunakan oleh masyarakatnya.

Kita berharap setiap negara termasuk Indonesia yang kekurangan APD bisa secepatnya memenuhi kebutuhan APD tersebut melalui impor ataupun memproduksi APD tersebut di dalam negeri. Meskipun dalam kondisi seperti ini, ada baiknya impor kebutuhan APD juga tidak diremehkan. Oleh karena itu PT. Shan Hai Map menjadi salah satu supplier kebutuhan APD Anda, dengan kualitas dan kelayakan produk yang sudah tidak diragukan lagi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai APD tersebut, silahkan menghubungi Audrey (0817 499 1995).



Gambar di atas merupakan Sistem Order kami Uchannel https://uchannel.yonyoucloud.com/

Pemilihan produk APD juga di seleksi oleh PT. Shan Hai Map, produk-produk dengan standarisasi yang baik dan bersertifikat asli dipilih sebagai partner kami untuk menyediakan APD yang layak bagai masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah pabrik asal China yaitu Hunan Pingan Medical Devices Technology.Co.,Ltd. 

Comments

Popular posts from this blog

KN95 Bisa Menjadi Pengganti N95 untuk Tenaga Medis

Jangan salah lagi! Simak baik baik perbedaan antara MERS-CoV dan COVID-19!

Perbedaan Antara Pakaian APD Medis dan APD Gaun Isolasi