GROWTH MINDSET


GROWTH MINDSET

Saya ingin memperkenalkan buku yang bagus, nama bukunya Mindset dari penulis Carol S. Dweck. Saya percaya bahwa semua orang itu pada dasarnya sama, yang membedakan hanyalah karakter dan pola pikir dari orang tersebut. Jika kita berpikir bahwa kita bisa, maka kita bisa. Sebaliknya jika kita berpikir kita tidak bisa, sering kali kita akan menyerah bahkan sebelum kita mencobanya. Saya rekomend buku ini karena buku ini bukan buku motivasi yang cuman memberi kalimat positif untuk menyemangatkan kita. Buku ini malah mengilustrasikan contoh-contoh yang kita terapkan di kehidupan sehari-hari dari aspek pengasuhan anak, bisnis, sekolah dan hubungan.

Mindset adalah hal yang penting dalam hidup kita. Dan yang menariknya, mindset seseorang bukanlah sesuatu yang tetap (fixed), kita dapat mengubahnya. Saya suka buku ini karena konsepnya sederhana namun dalam maknanya. Posisi hidup kita sekarang sudah ditentukan dengan mindset yang kita miliki sekarang karena hanya mindset yang membedakan satu individu dengan individu lainnya.

Dalam buku ini saya mengetahui ada dua jenis mindset yang dimiliki suatu individu, yaitu Fixed Mindset dan Growth mindset. Seseorang tidak dapat memiliki kedua-dua mindset ini.

Orang yang memiliki Fixed Mindset akan menganggap bahwa talenta dan kecerdasan seseorang itu adalah sesuatu yang fixed atau tidak bisa dirubah. Mereka percaya bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang memang sudah diperoleh sejak lahir. Tidak peduli seberapa keras usaha yang dilakukan, itu tidak berarti apapun. Di mindset mereka sudah mengatakan “saya memang dilahirkan dengan kapasitas otak seperti ini, jadi saya tidak perlu belajar, hasilnya akan sama saja.”

Di sisi, orang yang memiliki Growth Mindset akan percaya bahwa talenta dan kecerdasan seseorang adalah sesuatu yang dapat dikembangkan. Mereka yakin dan percaya bahwa selalu ada ruang untuk menjadi individu yang lebih baik, lebih cerdas dan sukses. Semua dapat diperoleh dari usaha dan kerja keras yang dipupuk hari demi hari.

Orang dengan growth mindset menganggap bahwa kesulitan, rintangan dan tantangan dalam hidup adalah pil yang membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik dalam hidup ini. Mereka adalah pribadi yang tidak pernah berhenti untuk selalu ingin tahu dan belajar hal-hal baru.

Dr. Carol Dweck bertanya ke beberapa siswa nya, “Kapan kamu merasa bahwa kamu pintar?” Siswa-siswa dengan fixed mindset menjawab:
“Itu adalah saat saya tidak membuat kesalahan.”

“Ketika saya berhasil menyelesaikan sesuatu dengan sempurna.”

“Ketika sesuatu terasa mudah bagi saya dan orang lain kesulitan mengerjakan nya.”

Mereka berpikir tentang kesempurnaan. Tetapi siswa-siswa dengan growth mindset menjawab:

“Ketika itu sulit, sangat sulit dan saya berusaha dan mencoba sekuat tenaga, dan saya berhasil mengerjakan sesuatu yang tidak bisa saya kerjakan sebelumnya.”

“Ketika saya berusaha dan bekerja keras pada satu hal dengan waktu yang lama dan pada akhirnya saya berhasil”

Bagi siswa dengan Growth Mindset itu semua bukan tentang kesempurnaan. Tetapi itu tentang proses belajar yang terus menerus dilakukan. Mereka menghargai proses belajar. Fokus pada proses, bukan hasil.


Selain contoh di atas, saya juga menerangkan ciri-ciri golongan Fixed Mindset dan Growth Mindset yang didapati di buku itu.

Ciri -ciri golongan Fixed mindset

1.    Percaya jika kualitas hidup seseorang sudah ditetapkan sejak lahir.
2.    Percaya jika nilai IQ diri mengungkapkan seluruh kisah tentang siapa diri sebenarnya.
3.    Dalam memandang kegagalan, mindset ini mengeneralisir dirinya, padahal kesalahan yang dilakukan hanya kecil. Seperti seorang mahasiswa yang dapatkan nilai C dari tugas, kemudian dia mengatakan dirinya, tolol, sial, dan gagal.
4.    Tidak percaya dengan konsep usaha.
5.    Terlalu prihatin dengan bagaimana kamu akan dinilai orang lain.
6.    Mentransformasikan dari sebuah tindakan menjadi identitas. Misalnya saya gagal (sebuah tindakan) menjadi identitas (saya adalah orang gagal).
7.    Mereka menganggap usaha hanya dibutuhkan untuk orang-orang yang memiliki banyak kekurangan.

Ciri-ciri golongan Growth Mindset

1.    Kualitas diri dapat dikembangkan dengan upaya-upaya tertentu.
2.    Orang mindset ini percaya bahwa dia bisa menjadi siapa pun/apa pun.
3.    Selalu semangat untuk mengembangkan diri dan tetap melakukannya, sekalipun ketika keadaan tidak berjalan dengan baik.
4.    Menikmati kegagalan dan proses.
5.    Mindset ini membuat Anda fokus dengan upaya peningkatan.
6.    Kinerja tidak terganggu walaupun stereotipe ditempelkan pada dirinya.

Selain itu, Carol Dweck juga menguraikan beberapa sosok yang mempunyai Growth Mindset seperti Geraldine Page (aktris), Christopher Reeve (aktor superman), Michael Jordan (pemain basket) dan lain-lain.

Sering kali kita mengeluh jika perkembangan sesuatu hal tidak sesuai dengan keinginan kita dan merasa tidak adil. Selain mengeluh, apakah kita pernah merenung kesalahan sendiri yang menyebabkan kejadian tersebut? Untuk bertahan di dunia yang penuh dengan persaingan, kita harus bisa mengadaptasi dengan segala perubahan walaupun perubahan tersebut penuh dengan kesulitan.

Tahun lalu, kita pernah mengembangkan aplikasi Osell tapi ujungnya putus kerjasama dengan partner lain. Setelah itu, kita mulai CMALL, Ecommerce B2B yang menyambungkan barang import China dari importir dengan toko-toko retail di kabupaten Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tidak sampai 1 tahun, kita mengakhiri bisnis tersebut karena tidak mempunyai pengalaman di seleksi barang sehingga banyak stok tidak laku dan masih bertumpuk di gudang kita sampai sekarang. Setiap kali percobaan kita memang tidak dijamin berhasil. Makanya, kita harus mempunyai Growth Mindset supaya bisa merangkul kesalahan dan kegagalan. Pelajaran dari setiap kegagalan akan menjadi vitamin untuk tim kita dan meningkatkan daya tahan perusahaan terhadap tantangan dunia bisnis sekarang.

Saya suka buku ini karena konsepnya sederhana dan mudah di mengerti. Teman-teman yang fokus di self-development bisa baca buku ini dan coba merenung kekurangan mindset kamu sekarang.

Semoga bermanfaat.

Penulis: Roger (7/3/2020)


Comments

Popular posts from this blog

KN95 Bisa Menjadi Pengganti N95 untuk Tenaga Medis

Jangan salah lagi! Simak baik baik perbedaan antara MERS-CoV dan COVID-19!

Perbedaan Antara Pakaian APD Medis dan APD Gaun Isolasi