Banyak Tenaga Medis yang Terjangkit, Kebutuhan APD Sangat Mendesak!


Bertambahnya pasien COVID-19 tidak juga dibarengi dengan pengadaan APD bagi para tenaga medis. Hal ini membuat keprihatinan dan menjadi perhatian bagi pemerintah dan masyarakat. APD menjadi alat paling penting agar semua tenaga medis garis depan bisa tetap terlindungi dan selamat dalam berperang melawan pandemi ini. Menurut Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih , banyak laporan rekannya yang mengeluh  kasus kurangnya APD terus bertambah, karena hanya untuk sekali pakai.

Ya, memang alat pelindung diri (APD) menjadi senjata yang sangat penting bagi tenaga medis untuk bekerja. Kelangkaan APD hingga kini pun masih terus terjadi.  Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengakui meski pemerintah telah mendistribusikan APD untuk tenaga medis hingga ratusan ribu unit, tetapi jumlahnya masih kurang. Sebab, APD sebenarnya hanya bisa digunakan sekali pakai padahal jumlah kasus dan pasien bertambah.

Tak hanya itu, IDI juga mengeluhkan kurangnya masker wajah untuk para tenaga kesehatan. Karena itu, ia meminta pengadaan stok APD dan masker terus dilakukan. IDI meminta pengadaan APD harus rutin dilakukan karena semakin bertambah pasien setiap hari maka otomatis ketersediaannya semakin berkurang .  Maka dari itu banyak sekali tenaga medis yang memodifikasi jas hujan hingga kantong plastik sampah sebagai APD.

Dan menurut Bapak Daeng juga, jika APD tidak dilengkapi,  maka akan menjadi masalah baru. "Ujung-ujungnya tenaga kesehatan seperti dokter, perawat bisa menjadi korban ikut tertular virus ini," katanya.

Ini terbukti dari keterangan yang dihimpun dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah banyak petugas kesehatan terinfeksi COVID-19. Ini disebabkan karena nekat menolong pasien tanpa dilengkapi APD memadai sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO) atau Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Kalau sampai tenaga kesehatan yang sudah tertular COVID-19 ada yang tetap nekat praktik maka bisa juga menularkan virus itu ke sesama dokter. Bahkan sudah ada  dokter yang meninggal akibat COVID-19 di DKI Jakarta.

Banyak dokter di Indonesia yang sudah meninggal dunia akibat nekat merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 tanpa APD yang memadai. Sampai pada tanggal 4 April 2020 yang lalu, menurut Suara.com telah terkonfirmasi 24 nama dokter yang telah menghembuskan nafas terakhirnya setalah merawat pasien COVID-19 yang semakin meningkat jumlahnya. Salah satu nama dokter tersebut adalah Guru Besar FK UGM yakni Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto.

Bukan hanya IDI yang khawatir kalau nantinya semakin banyak dokter yang  terinfeksi dan bahkan meninggal, Kita sebagai masyarakat seharusnya juga harus mendengar himbauan dari pemerintah. Misalnya, jika kita terpaksa keluar rumah maka perlu dilakukan beberapa langkah kebersihan. Mulai dari segera mengganti baju, cuci tangan, kaki, dan mandi. Karena nantinya siapa yang akan merawat pasien positif  COVID-19 yang terus bertambah tersebut ?

Perhitungan Jumlah  APD menurut Pak Daeng
Dikarenakan pemakaian APD hanya sekali pakai, maka perlu pengaturan shift kerja bagi para tenaga medis  seperti klinik, puskesmas, dan rumah sakit di seluruh Tanah Air yang menangani pasien COVID-19.

Dan seiring pertambahan kasus, tenaga medis yang dibutuhkan juga banyak. Berikut bagaimana Pak Daeng menggambarkan  perhitungan jumlah APD.

"Kita kan terus ada pertambahan kasus ya. Misalnya, prediksi kasus pasien yang dirawat itu jumlahnya 20 persen dari seluruh kasus," lanjutnya.

"Perhitungan normalnya kalau ada tiga shift kerja, masing-masing 8 jam atau dua shift dengan pembagian masing-masing 12 jam. Nah, satu shift bisa 5-6 orang."

Hitungan prediksi APD yang dibutuhkan, lanjut Daeng, yaitu kebutuhan minimal 5-6 personel dikali jumlah shift dikali jumlah kasus positif dikali berapa hari pasien dirawat dikali jumlah pasien yang dirawat.

Melihat kebutuhan APD yang semakin sulit ini, membuat PT. Shan Hai Map menjadi salah satu supplier untuk kebutuhan APD Anda. Kami berharap bisa menjadi salah satu supplier untuk pengadaan APD yang dibutuhkan oleh Indonesia yang produknya layak digunakan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai APD, silahkan menghubungi Livia (0812 1220 6429).



Gambar di atas merupakan Sistem Order kami Uchannel https://uchannel.yonyoucloud.com/
Pemilihan produk APD juga di seleksi oleh PT. Shan Hai Map, produk-produk dengan standarisasi yang baik dan bersertifikat asli dipilih sebagai partner kami untuk menyediakan APD yang layak bagai masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah pabrik asal China yaitu Anhui Horen Medical Device.Co.Ltd.

Comments

Popular posts from this blog

KN95 Bisa Menjadi Pengganti N95 untuk Tenaga Medis

Jangan salah lagi! Simak baik baik perbedaan antara MERS-CoV dan COVID-19!

Perbedaan Antara Pakaian APD Medis dan APD Gaun Isolasi