BAGAIMANA CARA KITA MEMBEDAKAN GEJALA COVID19 DAN FLU BIASA?



Merebaknya wabah virus corona, membuat kita semua menjadi khawatir dan perlu memperhatikan sebenarnya apa saja perbedaan antara gejala virus corona dan gejala flu ?

Gejala-gejala umum Influenza biasanya antara lain meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, dan badan pegal-pegal. Suhu tubuh dapat mencapai 39-40, tubuh menggigil, sering disertai dengan rasa kelelahan dan kehilangan nafsu makan. Biasanya juga terdapat batuk kering, hidung tersumbat, pilek, rasa tidak nyaman di bagian dada dan sebagainya. Pada anak-anak yang terinfeksi influenza B biasanya ditandai dengan wajah memerah, mata merah, sebagian ditandai oleh muntah, diare. Umumnya dalam waktu 3-4 hari tubuh pasien akan sembuh dengan sendirinya, suhu tubuh kembali normal dan kembali sehat dalam 1-2 minggu.

Pneumonia adalah komplikasi yang paling umum terjadi saat gejala influenza sudah mencapai ke tingkat yg lebih tinggi. Sedangkan Komplikasi lain yang mungkin terjadi termasuk kerusakan sistem saraf, peradangan dan kerusakan otot serta kegagalan jantung.


sumber gambar : Palang Merah Indonesia

Sedangkan pada gejala virus corona dari data kasus yg ada, gejalanya sebagian besar ditunjukkan dengan gejala demam, batuk kering, dan kelelahan. Sejumlah kecil pasien memiliki gejala gangguan pernapasan bagian atas seperti hidung tersumbat, pilek, dan gangguan pencernaan seperti diare. Pada kasus yang parah, biasanya timbul sesak napas dalam kurun waktu satu minggu, yang diikuti dengan berbagai gangguan medis lainnya seperti sindrom gangguan pernapasan akut, kerusakan otot, asidosis metabolic (kadar asam yang terlalu tinggi dalam tubuh) yang sulit diperbaiki, disfungsi koagulasi, dan komplikasi kegagalan organ.

Perlu dicatat bahwa pasien yang parah dan memiliki riwayat sakit kritis dapat mengalami demam rendah hingga sedang selama perjalanan penyakit, atau bahkan tidak menunjukan adanya gejala demam yang jelas. Pasien ringan hanya menunjukkan demam rendah, sedikit kelelahan, dan tidak ada pneumonia. Dilihat dari kasus saat ini, sebagian besar pasien memiliki kemungkinan sembuh yang relatif tinggi dan hanya sebagian kecil pasien dalam kondisi parah. Lansia dan mereka yang menderita penyakit kronis lebih rentan dikarenakan sistem imun yang buruk dan gejala pada anak-anak relatif ringan.

Jika timbul gejala-gejala awal gangguan pernapasan, bagaimana cara mengetahui apakah kita tertular virus Corona jenis baru tersebut atau tidak?

Berdasarkan studi kasus yang terjadi saat ini, masa inkubasi umumnya adalah 1-14 hari, tetapi mayoritas terjadi pada 3-7 hari sejak kontak pertama terjadi dan disertai dengan gejala umum antara lain: demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien disertai dengan oklusi, pilek, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan diare. Pasien dengan tingkat infeksi parah akan mengalami kesulitan bernafas atau hipoksemia 1 minggu setelah timbulnya penyakit dan akan dengan cepat berkembang menjadi kegagalan pernapasan akut (sindrom gangguan pernapasan akut), dan komplikasi kegagalan organ yang disebabkan oleh infeksi. Perlu dicatat bahwa beberapa pasien memiliki gejala awal ringan, tidak adanya demam, dan bahkan tidak menunjukkan gejala pneumonia. Sebagian besar pasien ringan hingga sedang dengan tingkat kemungkinan sembuh yang relatif baik dan beberapa pasien sakit kritis dan bahkan meninggal.

Jadi, tidak semua gejala seperti demam, kelelahan, dan batuk kering, langsung dikaitkan dengan virus Corona. Tetapi, jika muncul tanda-tanda pasien mengalami demam (suhu tubuh diatas 37,3), batuk, sesak napas dan diikuti dengan gejala infeksi pernapasan akut lainnya, dan memiliki riwayat perjalanan atau berasal dari daerah zona merah yang menjadi persebaran virus corona dalam kurun waktu 14 hari terakhir, patut dicurigai bahwa pasien atau orang tersebut mungkin tertular virus corona dan sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke institusi kesehatan terdekat yang menjadi tempat rujukan penanganan virus Corona dan menjalani perawatan.

Bagaimana jika kita mengalami demam saat terjadinya pandemic ini ? Selama pandemi, jika timbul demam ataupun gejala-gejala umum virus corona lainnya, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayan kesehatan (fasyankes) terdekat. Gunakan masker dan selalu patuhi etika batuk/bersin yang benar yaitu dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tissue ataupun lengan bagian dalam dan usahakan untuk menghindari transportasi massal.  Ketika Anda pergi ke dokter, Anda harus mengatakan yang sebenarnya tentang penyakit Anda dan gejala yang Anda rasakan. Anda juga harus memberi tahu dokter tentang riwayat perjalanan dan tempat tinggal Anda baru-baru ini, riwayat kontak Anda dengan pasien ODP maupun PDP, dan riwayat kontak dengan hewan.

Jika Anda didiagnosis terinfeksi virus corona, Anda akan dirujuk ke rumah sakit yang telah ditetapkan pemerintah sebagai rumah sakit rujukan dan menjalani isolasi. Pada saat yang sama, akan dilakukan swab test, yaitu pengambilan sampel faring dan dahak dan juga sampel darah untuk kemudian dikumpulkan dan dianalisa untuk mendeteksi apakah pasien positif virus corona atau tidak. Jika hasil tes dinyatakan positif, akan dikonfirmasi sebagai kasus positif virus corona.

Kita juga tidak boleh melupakan ada beberapa kelompok masyarakat yang rentan terinfeksi virus corona. Adapun golongan yang rentan terinfeksi virus corona antara lain :

   1. Kelompok Lansia
Kelompok Lansia menjadi kelompok yang paling rentan terpapar virus Corona. Berdasarkan laporan studi kasus yang dilakukan oleh WHO dan pemerintah China yang dirangkum oleh worldmeter.info, tingkat kematian lansia dengan rentang usia 60-80 tahun mencapai 26,4%. Tingkat mortality rate yang sangat tinggi pada kelompok lansia dikarenakan kondisi fisik yang kian menurun seiring usia serta kemampuan organ dan kekebalan tubuh yang lebih rendah daripada orang yang berusia muda, sehingga mereka sangat rentan terinfeksi virus Corona.


   2.  Orang yang tinggal di tempat dengan tingkat kepadatan tinggi atau yang berkerumun
Proses persebarannya dimana seseorang dapat tertular melalui droplet atau cairan yang keluar dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi membuat proses persebaran virus ini sangat cepat dan resiko tertular pun semakin tinggi, khususnya di lingkungan dengan tingkat kepadatan tinggi. Itulah mengapa World Health Organization (WHO) dan pemerintah dengan gencar mencanangkan program Physical Distancing, yang diharapkan dapat memutus mata rantai persebaran virus Corona.


    3.  Orang yang memiliki penyakit bawaan
Menurut laporan data dari beberapa media resmi, ditemukan bahwa sebagian besar dari pasien yang tertular virus Corona yang dilaporkan ke publik adalah pasien yang memiliki penyakit bawaan seperti penyakit pernapasan, hipertensi, diabetes, sirosis, dll.
Hal ini juga penting untuk diperhatikan oleh pihak Kesehatan terkait saat pasien dipastikan positif corona sebagai riwayat sakit dari pasien tersebut.  

    4. Orang dengan gaya hidup yang buruk dan autoimunitas rendah
Golongan orang-orang dengan gaya hidup yang buruk, kurang berolahraga, memiliki kebiasaan merokok dan makan makanan kurang sehat menjadi rentan terinfeksi virus corona. Selain itu, anak-anak, wanita hamil dan staf medis yang melakukan kontak langsung dengan pasien juga merupakan orang yang rentan terhadap virus corona. Pihak-pihak ini perlu fokus pada pencegahan dan mulai lebih meningkatkan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur,  tidur yang cukup, sehingga memiliki kekebalan dan ketahanan tubuh yang baik dan tidak mudah tertular virus corona.

APD menjadi alat yang penting dimiliki oleh setiap masyarakat Indonesia dalam menanggapi virus corona, oleh karena itu saat ini terjadi kelangkaan terhadap APD yang membuat PT. Shan Hai Map turut menjadi supplier APD yang dibutuhkan oleh anda. Untuk informasi lebih lanjut mengenai APD tersebut, silahkan menghubungi Andrew (0823-2929-9564).
Source : Yicai.com/news, https://www.worldometers.info/coronavirus/coronavirus-age-sex-demographics/, World Health Organization(WHO)

    
 Gambar di atas merupakan Sistem Order kami Uchannel  https://uchannel.yonyoucloud.com/

Pemilihan produk APD juga di seleksi oleh PT. Shan Hai Map, produk-produk dengan standarisasi yang baik dan bersertifikat asli dipilih sebagai partner kami untuk menyediakan APD yang layak bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah pabrik asal China yaitu Anhui Honren Medical Device.Co.Ltd.

Comments

Popular posts from this blog

KN95 Bisa Menjadi Pengganti N95 untuk Tenaga Medis

Jangan salah lagi! Simak baik baik perbedaan antara MERS-CoV dan COVID-19!

Perbedaan Antara Pakaian APD Medis dan APD Gaun Isolasi