Apakah mengkonsumsi Vitamin C bermanfaat dalam mencegah paparan virus corona? Begini penjelasan dari para ahli!


Dengan epidemi virus corona jenis baru (2019-nCoV), atau yang juga dikenal sebagai "Covid-19" yang terus menyebar di seluruh dunia, negara-negara dan organisasi kesehatan di seluruh dunia berlomba-lomba mengembangkan vaksin antivirus yang berguna untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi dari virus corona ini.

Namun, epidemi dari virus corona ini nyatanya belum dapat dikendalikan secara efektif, yang menyebabkan semua orang menjadi panik. Di internet pun mulai banyak kita temui informasi-informasi mengenai obat-obatan maupun suplemen nutrisi yang diklaim dapat menyembuhkan virus ini.

Salah satu diskusi yang paling menarik adalah "Apakah suplemen vitamin C dapat mencegah penularan virus corona?"

Mari kita samak informasi dari para ahli mengenai apakah benar mengkonsumsi vitamin C dapat mencegah penularan virus corona.

Pertama, yuk kita pahami dulu hubungan antara vitamin C dan resistensi/kekebalan
Perlu kita ketahui bahwa transmisi utama atau jalur penularan dari virus corona adalah melalui tetesan. Jadi jika membrane mukosa (selaput lendir) tidak sehat, itu dapat meningkatkan risiko infeksi oleh virus corona.

Garis pertahanan pertama dari sistem kekebalan dan resistensi tubuh adalah membran mukosa, jadi inti dari mengkonsumsi vitamin C adalah membantu memperkuat kesehatan membrane mukosa dan salah satu kelebihan vitamin C adalah nutrisinya yang relatif mudah dicerna.

Vitamin C sendiri memiliki tingkat antioksidan yang tinggi, dan vitamin C membantu merangsang tubuh untuk memproduksi interferon untuk menghancurkan virus, menjaga fungsi kestabilan membran sel dan jaringan mukosa saluran pernapasan, dan memiliki efek fisiologis pada pengaturan sistem kekebalan tubuh.

Dengan menjaga kesehatan mata, hidung, mulut, paru-paru, selaput lendir dan kulit maupun seluruh saluran pencernaan, akan dapat membantu memperkuat garis pertahanan pertama sistem kekebalan tubuh.

Kedua, Apa hubungan antara mekanisme infeksi virus corona dan vitamin C ?
Baru-baru ini, sebuah ceramah kesehatan masyarakat tentang virus corona yang diberikan oleh Profesor Wu Jun, seorang dokter medis Cina-Amerika. Profesor Wu menyebutkan bahwa Mekanisme infeksi virus corona sebenarnya adalah sejumlah besar respon imun yang berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan organ yang disebabkan oleh partikel radikal bebas.

Radikal bebas merupakan zat kimia yang sangat aktif dam sangat mudah bereaksi dengan hal-hal lain. Reaksi yang dikeluarkan akan merusak protein dan juga sistem DNA dalam tubuh dan sebagainya.

Dapat dibayangkan bahwa radikal bebas kita ibaratkan dengan “bola meriam”, dan sel-sel kekebalan tubuh akan membantu melawan dan menghilangkan bakteri, virus dan zat lain yang dibawa oleh “bola meriam” ke seluruh aliran tubuh kita.

Yang menjadi masalah adalah mereka tidak dapat membedakan yang mana yang baik dan buruk bagi tubuh. Bayangkan jika ada perang di paru-paru, itu dapat menyebabkan reaksi pertahanan seperti demam, dan bahkan lebih banyak memproduksi sel kekebalan yang sepenuhnya dimobilisasi untuk melepaskan sejumlah besar radikal bebas, yang akan sangat rentan menyebabkan kerusakan pada sel dan organ-organ tubuh.

Ketiga, jadi apakah mengkonsumsi vitamin C efektif untuk mengobati virus Corona?
Sayangnya secara medis belum ada bukti kuat yang membuktikan bahwa konsumsi vitamin C efektif dalam mengobati virus corona.

Bagaimanapun, virus corona merupakan mutasi jenis baru dari virus infeksi saluran pernapasan dan mekanismenya mungkin memiliki banyak variasi. Tidak mungkin pula meyakinkan semua orang bahwa vitamin C dapat langsung mengobati virus corona ini.

Oleh karena itu, karantina dan penanganan yang benar terhadap pengobatan virus Corona yang saat ini dijalankan oleh para pemangku kepentingan sangat krusial dalam menghambat persebaran virus corona.

Keempat, berapa asupan harian vitamin C? makanan apa sajakah yang dapat memenuhi asupan vitamin C bagi tubuh?
Vitamin C adalah suatu partikel yang mudah larut dalam air, sehingga tidak dapat disimpan oleh tubuh dan tidak dapat disintesis dengan sendirinya. Oleh karena itu, vitamin C perlu diperoleh melalui suplemen harian, terutama melalui diet harian dan suplemen makanan kesehatan.

Asupan vitamin C harian minimum yang direkomendasikan untuk orang dewasa adalah 100 mg, dan batas maksimum adalah 2000 mg.

Adapun Vitamin C alami bisa diperoleh dari berbagai jenis buah-buahan dan sayuran seperti jeruk, stroberi, cabai, brokoli, dan kentang, dll.

Kelima, Prinsip memilih suplemen vitamin C yang berkualitas
Vitamin C yang baik harus memenuhi standar sebagai berikut :
1. "Bahan baku yang diekstrak secara alami" adalah pilihan yang terbaik.
2. Vitamin C berbentuk kapsul dan bubuk lebih baik daripada tablet hisap.
3. Lebih baik jika terbuat dari bahan-bahan yang sederhana tanpa penambahan zat-zat lain yang berlebihan
4. Merek yang menggunakan bahan baku yang telah dipatenkan umumnya lebih aman.
5. Yang sudah memenuhi kajian inspeksi SGS dan mendapatkan sertifikat layak konsumsi.

Selain menjaga kesehatan tubuh, kebutuhan APD juga sangat diperlukan oleh kita semua. Namun sekarang kebutuhan APD semakin meningkat dan perlengkapan APD semakin sulit di dapatkan. Oleh karena itu, PT. Shan Hai Map menjadi salah satu supplier untuk kebutuhan APD anda. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Andrew (0823-2929-9564).

Gambar di atas merupakan Sistem Order kami Uchannel https://uchannel.yonyoucloud.com/

Pemilihan produk APD juga di seleksi oleh PT. Shan Hai Map, produk-produk dengan standarisasi yang baik dan bersertifikat asli dipilih sebagai partner kami untuk menyediakan APD yang layak bagai masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah pabrik asal China yaitu Anhui Honren Medical Device.Co.Ltd. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

KN95 Bisa Menjadi Pengganti N95 untuk Tenaga Medis

Jangan salah lagi! Simak baik baik perbedaan antara MERS-CoV dan COVID-19!

Perbedaan Antara Pakaian APD Medis dan APD Gaun Isolasi